Apa itu ‘Ain ?
Bagaimana dampaknya ?
‘Ain adalah tatapan mata melihat sebuah nikmat yang dimiliki orang lain dalam bentuk materi atau non materi, yang diperoleh orang lain, kemudian ia berharap agar nikmat yang diperoleh orang itu hilang dan ia yang dapatkannya.
Contohnya :
• Orang yang melihat wanita cantik, dia takjub dengan kecantikannya, kemudian ia berharap kecanyikan itu pudar dan berharap dia bisa canyik seperti wanita itu.
• Orang lain beli mobil baru, kita takjub dengan kemewahannya, kemudian berharap agar mobil itu tidak ada pada pemiliknya, dan kita yang memiliki mobil itu.
• Orang lain sukses, kita takjub dengan kesuksesannya, berharap agar kesuksesan itu lenyap, dan kita yang sukses seperti dia.
Hal ini bisa mencelakakan orang yang mendapat nikmat tanpa disadari dan terkadang pelaku ‘Ain tidak menyadarinya. Kecantikannya bisa hilang seketika, kemewahan mobilnya bisa hancur, bahkan kesuksesan bisa berubah jadi petaka dalam waktu singkat.
Bahkan ‘Ain bisa membuat orang yang terkena ‘Ain sakit dan mati secara mendadak, padahal ia terlihat sehat-sehat saja. Ain bisa membuat seorang anak tiba-tiba lumpuh tidak dapat berjalan. ‘Ain bisa membuat pelajar yang cerdas jadi bodoh seketika.
‘Ain bukan termasuk sihir. Ain bekerja tanpa ada sebab, tidak bisa di teliti dan tidak bisa diilmiahkan secara laboraturium. ‘Ain hanya ada dampak akibatnya, tanpa menyisakan penyebabnya sama sekali.
Maka saat kita melihat nikmat orang lain ucapkanlah MasyaAllah dan doakan keberkahannya Tabarakallah. Niscaya org yang mendapatkan nikmat tidak akan celaka.
Maka sebagai seorang mukmin jangan terlalu menampak-nampakan nikmat yang ia peroleh, kecantikan, harta, kesuksesan, kekayaan, agar menghindari orang-orang yang punya potensi Ain Hasad pada dirinya yang membinasakan.
==========
Bagaimana pengobatan orang yang terkena Ain ?
Pertama, jika ditemukan pelakunya maka mandikanlah dengan air bekas wudunya.
Kedua, mandilah dengan bekas wudu dari seisi rumah kita, jika memang kita tidak tau siapa yg melempatkan air.
Ketiga, bisa dengan mengoleskan minyak zaitun keseluruh tubuh setiap hari.
Keempat, rutin melakukan ruqyah syar’iyah dan mengamalkan zikir2 harian.
Catatan Harian Sang Peruqyah
Bandung, 12 Juli 2020
( Eri Abdulrohim )




